Delapan Rumah Terancam Longsor di Mojokerto, Warga Diminta Relokasi

  • Senin, 22-April-2024 (08:37) Polres supereditor

    MOJOKERTO || Infopol.news - Kondisi delapan rumah warga di aliran sungai tebing Raharjo Tirto setinggi 30 meter di Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto semakin mengkhawatirkan, forkopimca himbau Warga direlokasi sementara. Camat Dlanggu Achamd Samsul Bakrie menjelaskan, kondisi tanah yang tergerus sejak sepuluh tahun terakhir dan semakin mengkhawatirkan di bulan Maret 2024.

    Pihaknya berencana akan merelokasi warga sementara ke rumah-rumah warga yang dirasa aman dan balai dusun. Pasalnya, dari Delapan rumah yang terdampak, ada tujuh runah warga tepat berada di atas tebing dan lapisan tanah material setiap hari kini mengalami longsor.

    Sementara, satu rumah lainnya mengalami keretakan dinding parah dan tersisa tanah hanya sekitar satu meter dari tebing.

    "Untuk keamanan warga, kita sudah koordinasi dengan Kapolsek, Koramil dan Pak Kades jadi kalau memang dibutuhkan. Delapan rumah ini jika malam hari bisa menginap di tetangga dan fasilitas lainnya. Seperti balai dusun, jika memang perlu bisa juga koordinasi dengan BPBD untuk menyediakan tenda darurat," ujarnya, Minggu (21/4/24).

    Sementara, terkait upaya penanganan kondisi tebing yang membahayakan warganya, Camat Dlanggu bersama Kapolsek dan Danramil sudah berkali-kali survei dan terakhir saat longsor (6/4/24) sudah berupaya melaporkan ke Bupati Mojokerto. Namun, tindak lanjut haruslah ke BBWS. Dimana wilayah tebing tersebut berada di aliran sungai yang menjadi wewenang BBWS.

    Alhasil masih belum ada titik terang upaya nyata apa yang harus dilakukan agar tebing tidak semakin longsor.

    "Kemarin (20/4/24) juga BBWS sudah ke lokasi. Dan berharap semoga segera ada tindak lanjut, karena sudah sangat mengkhawatirkan," bebernya.

    Sementara, Nanda Ade Prastyo Juru Sungai BBWS OP Kediri usai melakukan survei menyebutkan, dampak longsoran sudah parah dan akan kembali ditinjau terkait bagaimana penanganan ke depannya. Kemungkinan besar, lanjut Nanda, penanganan menggunakan bronjong terasering agar tidak sampai lebih parah lagi.

    Dengan luasan terdampak panjang 400 meter secara keseluruhan dan kedalaman mencapai 30 meter.

    "Kondisi memang parah, karena longsor itu dan menggerus rumah warga. Harapanya usai peninjauan bisa Seger ditangani, agar tidak ada korban," bebernya.

    Terpisah, Ps Kapolsek Dlanggu IPTU MK Umam memastikan pihaknya tidak pernah diam dengan rutin setiap hari melakukan patroli untuk mengecek kondisi delapan rumah yang terdampak longsor tebing Sungai Raharjo Tirto.

    "Menjadi atensi langsung Bapak Kapolres Mojokerto AKBP Dr. Ihram Kustarto, bahwa kami akan melakukan pengecekkan setiap harinya baik patroli rutin maupun komunikasi dengan Forkopimca, dengan tujuan agar tidak ada korban jiwa. Karena kondisi sudah rawan. Dan berharap apabila cuaca mendung segera mengungsi ke tempat yang aman baik ke tetangga atau ke keluarga masing-masing dulu, serta Pak Kades juga sudah mempersiapkan lokasi di balai dusun sambil menunggu upaya penanganan dari BBWS," pungkas Umam. (Hardi)

Share This :

Copyright © 2020 CV. Natusi