
SURABAYA, Infopol.news – Brigadir Jenderal Polisi Dekananto Eko Purwono menjadi salah satu sosok penting dalam upaya penertiban tugu-tugu perguruan pencak silat di Jawa Timur. Saat menjabat sebagai Direktur Intelijen Keamanan (Dirintelkam) Polda Jatim, ia menggagas langkah strategis dalam meredam potensi konflik antarperguruan silat.
Langkah tersebut diwujudkan melalui pembongkaran dan pengalihan fungsi 686 tugu silat yang berdiri tanpa izin resmi, khususnya yang berada di atas tanah negara. Tugu-tugu itu kemudian dialihfungsikan menjadi Tugu Pancasila sebagai simbol pemersatu.
Menurut Brigjen Pol Dekananto, keberadaan tugu-tugu tersebut kerap memicu gesekan antaranggota perguruan silat di sejumlah daerah. Kebijakan pembongkaran itu dilakukan atas arahan pimpinan dan didukung oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur, yang sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran penertiban pada 26 Juni 2023.
Kini, Brigjen Pol Dekananto menjabat sebagai Direktur Politik Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994 ini memiliki rekam jejak yang cukup panjang di kepolisian.
Kariernya antara lain pernah menjabat sebagai Kapolres Tabanan pada 2012, kemudian bertugas sebagai pejabat di Direktorat Sosial Budaya Baintelkam Polri pada 2014. Pada 2022, ia dipercaya memimpin Direktorat Intelijen Keamanan Polda Jatim. Setelah dua tahun bertugas di Jawa Timur, ia dipindah ke Polda Metro Jaya pada Juli 2024. Pada Mei 2025, ia resmi dilantik sebagai Direktur Politik Baintelkam Polri, menggantikan Brigjen Pol Deddy Kusuma Bakti.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa mutasi dan rotasi jabatan di tubuh Polri merupakan bagian dari dinamika organisasi dan upaya pembinaan karier personel. (Masbay)