Surabaya Raya Segera Diberlakukan PSBB
-
Surabaya, Infopol.news || Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan segera diberlakukan di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik). Di Gedung Negara Grahadi Surabaya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang didampingi oleh Sekda Pemprov Jatim, Kapolda Jatim, dan Kasdam V Brawijaya memanggil 3 Kepala Daerah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik untuk mengkoordinasikan pemberlakuan PSBB. Minggu. (19/4/20)
Gubernur Jatim usai koordinasi mengatakan "kesepakatan bersama untuk menyiapkan Surabaya, sebagian wikayah Sidoarjo dan sebagian wilayah Gresik masuk pada area PSBB. Kesepakatan bersama nantinya diteruskan menjadi surat resmi ke Menteri Kesehatan" ungkap Khofifah.
Masing-masing Kota dan Kabupaten serta ditambah dengan Tim dari Polda Jatim, Kodam V Brawijaya dan DPRD akan membahas secara detail dari draft peraturan Gubernur Jatim yang sedang disiapkan dan nanti akan ditindak lanjuti dengan peraturan Wali Kota serta peraturan Bupati.
Rapat Koordinasi PSBB ini digelar mengingat Kondisi Surabaya semakin mengkhawatirkan. Sebaran virus Corona atau Covid-19 makin meluas. Banyak pihak merekomendasikan agar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) segera diberlakukan di Kota Surabaya. Di antaranya, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
Selain itu, kajian epidemiologi yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair. Telah dilakukan penilaian (scoring) yang merujuk kepada metode evaluasi epidemiologi yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) terkait PSBB. Berdasarkan penilaian tersebut, total nilai untuk Surabaya mencapai nilai 10, atau tertinggi dari skala evaluasi.
Dari data hasil Update Sabtu 18/4/202 tercatat ada 33 tambahan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur dari total 33 kasus terbanyak ada di Kota Surabaya, sebanyak 20 kasus.
Di Kota Surabaya dari 32 Kecamatan sudah seluruhnya terdapat kasus Covid-19. Total kasus per tanggal 18 April tercatat yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 270 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 703 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.806 orang. (sudi).
