Warga RT 02&01/RW II Prajurit Kulon, Gelar Tradisi Barikan Rutin di Malam 17 Agustus
-
KOTA MOJOKERTO || Infopol.news - Hari Kemerdekaan Indonesia dirayakan dengan berbagai kegiatan seru dan menarik. Setiap daerah di tanah air memiliki tradisi unik menyambut HUT RI, termasuk Jawa Timur yang mempunyai tradisi barikan.
Dalam bahasa Arab kata "barik" artinya barokah atau berkah. Sedangkan dalam bahasa Jawa Kuno kata "barik" memiliki arti baris. Secara garis besar, barikan dapat diartikan sekumpulan atau barisan warga yang berdoa di suatu tempat sebagai wujud syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia. Barikan menjadi sebuah tradisi masyarakat Jawa Timur yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang terdahulu.
Karena itu, barikan selalu ada dan tidak pernah ditinggalkan oleh masyarakat Jawa Timur dalam setiap peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Masyarakat Jawa Timur tidak pernah meninggalkan tradisi barikan menjelang peringatan hari kemerdekaan. Jika berkunjung ke Jawa Timur pada malam 17 Agustus, jangan heran jika melihat warga berkumpul di perempatan maupun pertigaan gang, dengan membawa makanan dalam tampah ataupun besek.
Inilah yang disebut barikan. Masyarakat Jawa Timur akan berkumpul di tempat yang telah disepakati bersama pada 16 Agustus malam untuk menggelar barikan. Mereka membawa makanan berupa buah-buahan, kue, ataupun nasi. Semua makanan itu kemudian dikumpulkan menjadi satu, untuk kemudian dibagi kepada semua yang hadir. Namun, di beberapa daerah, ada juga yang menukar makanan satu sama lain.
Tidak ada aturan pakem dalam barikan, semuanya berdasarkan kesepakatan warga. Barikan menjadi tradisi mengucapkan syukur dan berdoa untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. Warga juga mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya maupun lagu pembakar semangat lainnya, untuk memeriahkan malam barikan.
Ada pelajaran baik yang bisa dipetik dari tradisi barikan, yaitu kerukunan warga tanpa membedakan agama dan budaya. Sebuah pendidikan kearifan lokal yang patut diajarkan dan dilakukan seluruh lapisan usia masyarakat. Selain barikan, Jawa Timur juga memiliki tradisi tirakatan pada malam hari kemerdekaan.
Di beberapa daerah, acara ini biasanya dihadiri para sesepuh dan pejabat desa, serta warga setempat. Susunan acaranya meliputi pembacaan sajak atau mengenang jasa pahlawan, mengheningkan cipta, doa bersama, lalu dilanjutkan dengan makan bersama.
Seperti yang dilakukan warga Kelurahan Prajurit Kulon Gang Baru RT. 02&01, Lingkungan Sabuk RW II, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto pada 16 Agustus 2024 atau Malam Kemerdekan RI pada 17 Agustus 1945.
Mas Yanto selaku Ketua RT 02, panggilan akrabnya Mas Sinto mengatakan, "Mari kita panjatkan rasa puji syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa kita semua berkumpul dalam acara memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 tahun dalam keadaan sehat wal-afiat. Kita berkumpul untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Pengorbanan mereka telah mengantarkan kita pada kehidupan yang bebas dan Merdeka seperti saat ini," Ucapnya setelah seluruh warga menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Jum'at (16/8/24) malam.
Ia menambahkan, Sebagai warga Prajurit kulon khususnya RT. 01&02, RW II mari kita maknai kemerdekaan ini dengan semangat gotong royong dan kebersamaan. Kita telah membuktikan bahwa dengan bersatu kita bisa melalui berbagai tantangan.
"Saya mengajak seluruh warga untuk terus meningkatkan partisipasi dalam kegiatan RT khususnya di lingkungan kita ini. Menjaga kebersihan lingkungan dan mempererat tali persaudaraan antar warga. Dengan demikian kita bisa menciptakan lingkungan yang nyaman, aman dan sejahtera bagi kita semua," Harapnya.
"Akhir kata mari kita songsong masa depan dengan optimisme dan semangat juang yang tinggi jadilah warga yang aktif dan produktif yang mampu berkolaborasi bagi kemajuan RW kita dan bangsa Indonesia" Pungkas Yanto panggilan akrabnya Mas Sinto. (Hardi)