Beras Makin Mahal, Bulog Tulungagung Gencarkan Penjualan SPHP di Berbagai Penjuru

TULUNGAGUNG, Infopol.news – Harga beras di pasaran wilayah Tulungagung dan sekitarnya terus melonjak dalam sepekan terakhir, membuat resah masyarakat. Salah satunya dirasakan oleh Khoir, ibu muda asal Desa Tapan, Kedungwaru, yang mengeluhkan harga beras medium kini tembus Rp14 ribu per kilogram.

“Biasanya saya beli masih di kisaran Rp12 sampai Rp13 ribu, sekarang sudah lebih dari Rp14 ribu. Bikin pusing juga. Apalagi untuk kebutuhan sehari-hari,” keluh Khoir saat ditemui di gudang Bulog Ngujang pada Senin, 21 Juli 2025.


Respons Cepat Bulog dengan Program SPHP

Menanggapi kenaikan harga ini, Bulog Cabang Tulungagung bergerak cepat dengan menggencarkan program penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program ini telah dimulai sejak minggu lalu dan melibatkan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan distribusi.

Pimpinan Cabang Bulog Tulungagung, Yonas Haryadi Kurniawan, menjelaskan bahwa penjualan beras SPHP difokuskan di beberapa titik, termasuk gudang Bulog, kantor cabang, dan outlet lainnya.

“Kami fokus sebar di outlet yang kami miliki, yakni gudang Bulog, kantor cabang, serta lokasi lainnya, termasuk melalui PT Pos Indonesia yang sudah menjalin kerjasama di tingkat pusat. Kita juga lewat gerakan pangan murah bersama Dinas Ketahanan Pangan (DKP), serta Toko Pangan Kita yang ada di pasar,” terang Yonas.


Target Distribusi dan Mekanisme Penjualan

Yonas menambahkan, target distribusi beras SPHP untuk wilayah kerja Bulog Cabang Tulungagung, yang meliputi Blitar, Kota Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek, ditargetkan mencapai 9 ribu ton hingga akhir Desember 2025.

“Kami distribusikan sesuai aturan. Baik di pasar, outlet BUMN, maupun di gudang Bulog sendiri. Satu outlet biasanya kami sediakan 500 kilo hingga 1 ton. Kalau stok habis dan permintaan banyak, tentu akan kita tambah,” lanjutnya.

Meskipun respons awal masyarakat cukup bagus, Yonas mengakui bahwa informasi mengenai program ini belum tersebar merata. Oleh karena itu, Bulog berinisiatif membuka lapak di pinggir jalan, depan gudang, dan kantor mereka untuk menjangkau lebih banyak warga.

Setiap warga yang membeli beras SPHP wajib menunjukkan KTP, dengan batas maksimal pembelian 2 pack berisi 5 kilogram beras per orang. Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras SPHP ini ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram. Yonas menegaskan bahwa outlet resmi seperti Kantor Pos tidak boleh menjual di atas HET tersebut.

Dengan adanya program SPHP ini, diharapkan harga beras di pasaran dapat kembali stabil, meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.

Tinggalkan komentar