MALANG, Infopol.news – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 mencatat rekor baru dengan jumlah peserta yang mencapai 22.283 orang, terdiri dari atlet dan ofisial. Ajang ini mempertandingkan 90 cabang olahraga dan disebut menjadi momentum penting dalam penguatan ekosistem olahraga di tingkat daerah.
Wakil Ketua I KONI Jawa Timur, HM Ali Affandi, menyampaikan bahwa Porprov tidak hanya sekadar kompetisi olahraga berkala, namun juga berperan sebagai sarana penjaringan bakat (talent scouting) di tingkat regional.
“Porprov kini menjadi platform strategis dalam sistem pembinaan olahraga nasional. Ini bukan hanya ajang pertandingan, tapi juga tempat lahirnya atlet masa depan,” ujarnya, Minggu (29/6).
Ali Affandi, yang juga mantan atlet PON, menyebut bahwa peningkatan jumlah peserta dibanding edisi sebelumnya – yang berkisar 15-16 ribu – menunjukkan antusiasme tinggi dari kabupaten dan kota se-Jatim. Di balik angka tersebut, menurutnya, tersimpan banyak cerita perjuangan atlet muda yang membawa nama daerah masing-masing.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Porprov berfungsi sebagai tolok ukur kualitas atlet serta ekosistem olahraga di daerah. Ajang ini juga dinilai sebagai tahapan awal dalam pembinaan jangka panjang menuju level nasional maupun internasional.
“Porprov menjadi alat evaluasi awal sebelum atlet bertanding di PON atau event internasional. Ini penting dalam menciptakan sistem pembinaan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Dari sisi dampak ekonomi, pelaksanaan Porprov di Malang Raya disebut memberikan pengaruh positif terhadap sektor lokal. Peningkatan hunian hotel, pertumbuhan UMKM, serta geliat transportasi dan pariwisata menjadi indikator yang diamati.
“Dalam evaluasi awal, beberapa pelaku UMKM mengaku mengalami kenaikan omzet hingga tiga kali lipat selama Porprov berlangsung,” ungkapnya.
Selain dampak ekonomi, Porprov juga dinilai sebagai wadah kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, komunitas, media, hingga lembaga pendidikan.
“Kita bisa melihat wajah baru dari ekosistem olahraga Jawa Timur yang inklusif dan terus berkembang,” tambahnya.
Ali Affandi juga menyoroti inovasi teknologi dalam ajang tahun ini, termasuk peningkatan sistem informasi dan pendaftaran digital. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk memastikan data pertandingan dan capaian atlet terdokumentasi dengan baik.
“Ini bagian dari upaya modernisasi ekosistem olahraga daerah, agar pembinaan bisa lebih terukur dan terarah,” ujarnya.
Ia juga menyinggung munculnya regenerasi atlet muda di sejumlah cabang olahraga, yang menunjukkan potensi besar untuk bersaing di level nasional maupun internasional.
“Porprov adalah ajang awal sebelum atlet melangkah ke PON atau SEA Games. Di sinilah pelatih dan manajer tim bisa memantau, mengevaluasi, dan menyusun strategi jangka panjang,” jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Ali Affandi menegaskan pentingnya menjaga komitmen dalam sistem pembinaan olahraga yang berjenjang dan berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi olahraga unggulan di Indonesia.
“Jika komitmen ini terus dijaga, Porprov tak hanya menjadi pekan olahraga, tapi bisa menjadi titik balik kebangkitan olahraga nasional. Dan dari Malang Raya, kita telah memulainya,” pungkasnya. (Masbay)