SURABAYA, Infopol.news – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mencari terobosan untuk menekan volume sampah yang setiap hari menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2025, pemkot mengajukan dana Rp30 miliar untuk pengadaan mesin pengolah sampah berteknologi canggih di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Tambak Osowilangun (TOW).
Mesin ini diproyeksikan mampu mengurangi sampah hingga 150 ton per hari. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan kapasitas TPS 3R konvensional yang rata-rata hanya bisa mengolah sekitar 10 ton sampah per hari.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati, membenarkan adanya usulan anggaran tersebut. Menurutnya, investasi ini akan sangat berdampak pada efektivitas dan efisiensi pengolahan sampah di hulu sebelum residu akhirnya dikirim ke TPA.
“Betul, dalam PAK ini ada usulan penambahan alat di TPS 3R existing. Nilainya sekitar Rp30 miliar, dengan kemampuan mengurangi 150 ton sampah per hari,” ujar Aning, Rabu (20/8/2025).
Ia menjelaskan, lokasi yang dipilih adalah TPS 3R Tambak Osowilangun, Surabaya Barat. Kawasan ini dinilai paling strategis karena menampung volume buangan sampah dalam jumlah besar dari wilayah sekitarnya.
“Fokusnya di satu titik, yaitu TOW. Harapannya nanti bisa jadi model yang bisa direplikasi di wilayah lain,” tegasnya.
Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Mohamad Amin, mengungkapkan, TPA Benowo saat ini menerima sekitar 1.500 ton sampah per hari. Dengan adanya mesin baru berkapasitas 150 ton per hari, beban TPA Benowo dapat berkurang hingga 10 persen.
“Kalau bisa ditekan dari hulu, TPA Benowo tidak akan semakin berat menanggung sampah kota,” jelas Amin.
Langkah ini dinilai sebagai solusi konkret dalam pengelolaan sampah. Selain mengurangi beban TPA, pemanfaatan teknologi modern diharapkan mendorong terciptanya sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di Kota Pahlawan.
Aning menambahkan, DPRD akan terus mengawal realisasi program ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. “Harapan kami, teknologi ini jadi langkah awal untuk pengelolaan sampah yang lebih modern dan bisa dikembangkan di titik-titik lain,” pungkasnya. (Masbay)