Pura-Pura Miskin Mantan Kades Begaganlimo Ketika di Klarifikasi Terkait limbah Kotoran Ayam Miliknya

Berita 20230607143408

MOJOKERTO || Infopol.news – Udara Desa Begaganlimo Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto tercemar oleh bau tak sedap yang ditimbulkan dari usaha peternakan ayam yang berada dekat pemukiman warga yang diduga milik H. Dartok mantan kades Begaganlimo yang membuat warga menjadi resah.

Lokasi pegunungan yang semestinya berudara segar dan sejuk, kini berbau kotoran ayam yang sangat menyengat. Masalah ketidaknyamanan akan bau kotoran ayam itu dikeluhkan warga setempat, salah satu pria berinisial Y. Kepada media ini, Y mengaku resah harus menghirup bau kotoran ayam setiap hari selama bertahun-tahun. Apalagi kediamannya berada tepat di samping kandang ayam berkapasitas puluhan ribu ekor tersebut.

"Wis nggak bisa diomongkan lagi, baunya sangat nggak enak. Setiap hari mencium bau kotoran ayam," keluhnya, Selasa (23/5/23).

Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, Desa Begaganlimo terdapat beberapa kandang ayam berukuran besar. Beberapa diantaranya merupakan milik H. Darto mantan Kepala Desa setempat. Jarak kandang kurang lebih sekitar 50 meter dengan pemukiman warga setempat.

Dari sekian kandang ayam yang dimiliki Darto, satu diantaranya berada persis disamping jalan utama pemukiman warga. Kandang itu dibangun bertingkat yang dihuni sekitar 9.000 ekor ayam jenis pedaging/potong belum lagi yang letaknya diatasnya dihuni sekitar 24.000 ekor ayam.

Untuk mengatasi bau yang ditimbulkan, pemilik kandang menutup semua sisi kandang dengan kalsiboard serta terpal plastik dan diberi blowwer. Kendati demikian, bau tak sedap masih tercium dari jarak puluhan meter. Setiap pengguna jalan melintas dipastikan akan mencium bau tak sedap dari kandang ayam tersebut.

Mantan Kades H. Darto ketika dikonfirmasi seakan tak menampik atas permasalahan yang terjadi. Hanya saja ia mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga :  Wasiat Aprilia Sudah Menunjuk King Finder Wong Sebagai Penerima dan Pelaksana Wasiat

"Sekarang sementara ini mulai pulih setelah covid-19, untuk bertahan dari Covid-19 semuanya digadaikan dulu sampai hari ini. Setiap 35 hari panennya itu setoran daging ke pabrik, per ekornya mendapatkan harga Rp.2500- Rp.2800 cuman operasionalnya dari saya listrik, sekem,elpiji dan karyawan. Dan saya mengenyam untung sekitar Rp 800 sampai Rp.1000 per ekor kalau harga baik saya dapat persenan dari pabrik" Pungkas H.Darto saat dikonfirmasi awak media, Jum'at (2/6/23). (Hardi/red)

Leave a Reply

Pengaduan via WA?