Jatanras Polda Jatim Pastikan Keamanan Jalur Distribusi Logistik untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional
SURABAYA, Infopol.news – Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur meluncurkan inovasi bertajuk “Transformasi Sistem Penanganan Kejahatan Jalan Raya untuk Mendukung Stabilitas Keamanan dan Ketahanan Pangan Nasional.” Program ini menjadi langkah strategis untuk menjaga keamanan distribusi bahan pangan di wilayah Jawa Timur.
Kasubdit III Jatanras AKBP Arbaridi Jumhur menjelaskan, gagasan tersebut lahir dari keprihatinan atas meningkatnya kejahatan di jalur distribusi logistik yang berdampak langsung terhadap pasokan dan harga pangan. “Keamanan jalur distribusi bukan hanya soal kriminalitas, tetapi juga soal ketahanan nasional. Ketika pasokan pangan terganggu, ekonomi rakyat ikut terguncang,” ujar Jumhur, Jumat (7/11/2025).
Berdasarkan data Jatanras Polda Jatim, lebih dari seratus kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di jalur utama logistik sepanjang semester pertama 2024–2025. Modus kejahatan yang terungkap beragam, mulai dari perampasan hingga penipuan dengan penyamaran sebagai aparat. Wilayah dengan tingkat kerawanan tertinggi tercatat di Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan.
Menjawab kondisi tersebut, Jatanras Polda Jatim membentuk tim kerja terpadu melibatkan Ditreskrimum, Satlantas, Dinas Perhubungan, serta instansi terkait ketahanan pangan. Tim ini mengembangkan sistem keamanan berbasis teknologi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat respon terhadap ancaman di lapangan.
“Melalui surat perintah Ditreskrimum Polda Jatim, kami membentuk tim terpadu untuk memperkuat sistem pengamanan dan memanfaatkan platform digital dalam tata kelola penanganan ancaman,” jelas Jumhur.
Program ini tidak hanya berfokus pada tindakan represif, tetapi juga membangun budaya kerja yang prediktif dan preventif. Pelatihan lintas fungsi, workshop pengamanan jalan, serta pengembangan sistem digital menjadi bagian dari rencana aksi jangka menengah hingga 2026.
Dalam jangka panjang, model keamanan ini diharapkan dapat direplikasi secara nasional sebagai prototipe pengamanan pangan berbasis keamanan jalan. Melalui kampanye publik bertajuk “Jalan Aman, Pangan Terjamin,” Polri juga mengajak masyarakat berpartisipasi menjaga rantai pasok nasional.
“Harapan kami sederhana, setiap sopir truk yang melintas merasa aman, setiap ton beras yang dikirim tiba tanpa hambatan, dan masyarakat bisa menikmati harga pangan yang stabil. Dari situlah ketahanan nasional dibangun,” tegas Jumhur.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Widi Atmoko menilai inisiatif tersebut sebagai langkah konkret yang sejalan dengan arah pembangunan nasional. “Ketahanan pangan tidak akan stabil tanpa jalur distribusi yang aman. Sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga rantai pasok dari hulu ke hilir,” ujarnya.



Post Comment