Pembongkaran Krosing PU Pengairan Sidoarjo Timbulkan Kemacetan, Ditarget Rampung Akhir 2025
SIDOARJO, Infopol.news – Proyek pengerjaan krosing dari PU Pengairan Sidoarjo resmi dimulai pada Kamis, 9 September 2025. Pekerjaan tersebut berada di bawah pengawasan Agung, selaku pengawas lapangan sekaligus kepala kontraktor yang ditunjuk.
Menurut Agung, pekerjaan akan berlangsung selama tiga bulan. Dengan demikian, target penyelesaian proyek diperkirakan dapat tercapai pada akhir tahun 2025.
“Izin pelaksanaan proyek sudah kami kantongi dari Polres dan Polsek setempat. Hal ini penting agar proses pengerjaan berjalan sesuai aturan dan mendapat dukungan penuh dari aparat keamanan,” ujarnya.
Dampak Lalu Lintas dan Dukungan Desa
Seiring dimulainya pekerjaan, arus lalu lintas di sekitar lokasi proyek mengalami kemacetan. Berdasarkan estimasi kontrak yang berjalan selama tiga bulan, rekayasa lalu lintas pun dilakukan. Kendaraan roda dua dan roda empat dialihkan ke jalur perumahan Citra Harmoni, sementara kendaraan roda enam diarahkan melewati jembatan layang.
Namun demikian, beberapa pengendara mobil masih tetap memilih menerobos jalur proyek sehingga menimbulkan hambatan. “Kami sudah melakukan pengalihan arus, tapi ada sebagian pengguna mobil yang tetap menyerobot,” terang perwakilan PT Barokah Abadi selaku pihak pelaksana proyek.
Pihak kepala desa setempat juga turut membantu kelancaran pekerjaan, khususnya dalam penanganan pembuangan material proyek agar tidak menumpuk di badan jalan.
Manfaat dan Harapan Proyek
Pengerjaan krosing ini merupakan bagian dari program pengairan yang diharapkan dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Selain mendukung sistem irigasi pertanian, keberadaan krosing juga diyakini dapat meningkatkan kelancaran distribusi air serta meminimalisir potensi banjir di kawasan sekitarnya.
Pemerintah daerah melalui PU Pengairan menegaskan bahwa pekerjaan ini menjadi salah satu prioritas, mengingat kebutuhan infrastruktur pengairan yang semakin mendesak di wilayah Sidoarjo. “Kami berharap proyek ini selesai tepat waktu dan hasilnya dapat digunakan masyarakat secara maksimal,” kata Agung menambahkan.
Koordinasi dan Keselamatan
Selain mengantongi izin dari pihak kepolisian, pelaksana proyek juga melakukan koordinasi dengan masyarakat sekitar agar tidak menimbulkan gangguan aktivitas warga selama proses pengerjaan berlangsung.
Pihak kontraktor berkomitmen menyesuaikan waktu kerja dengan situasi lapangan, termasuk memastikan standar keselamatan pekerja. “Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar pekerjaan berjalan lancar,” ujar Agung.
Dengan target tiga bulan, pengawas optimistis pengerjaan krosing dapat selesai sebelum pergantian tahun. Apabila cuaca dan kondisi lapangan mendukung, proyek ini diproyeksikan selesai lebih cepat dari jadwal.
Warga sekitar pun berharap hasil pengerjaan krosing benar-benar mampu menjawab kebutuhan masyarakat, terutama para petani yang sangat bergantung pada kelancaran sistem irigasi. (Masbay)



Post Comment