Karangan Bunga Membanjiri Polda Jatim, Bentuk Dukungan Publik Terhadap Tindakan Tegas Polri

SURABAYA, Infopol.news – Halaman Mapolda Jawa Timur tampak dipenuhi dengan kiriman karangan bunga dari berbagai elemen masyarakat pada Sabtu (6/9/2025). Karangan bunga tersebut menjadi simbol dukungan publik atas sikap tegas kepolisian dalam menindak aksi anarkisme yang belakangan terjadi di wilayah Jawa Timur.

Salah satu karangan bunga yang menarik perhatian datang dari komunitas Arek Suroboyo Bergerak (ASB). Dalam pesannya, mereka menuliskan kalimat penuh semangat: “Bangunan bisa menjadi abu, namun semangat membangun Jatim terus membara.” Pesan itu dinilai sebagai dorongan moral agar kepolisian tetap kokoh menghadapi segala bentuk tantangan, sekaligus penegasan bahwa semangat membangun daerah tidak akan padam meski ada peristiwa perusakan.

Tak hanya dari komunitas lokal, dukungan juga datang dari berbagai organisasi masyarakat, mahasiswa, tokoh agama, hingga rekan-rekan media. Karangan bunga berjejer rapi dengan berbagai kalimat penyemangat bagi aparat penegak hukum, khususnya jajaran Polda Jatim yang saat ini tengah menghadapi dinamika sosial cukup tinggi.

Menurut pantauan, jumlah karangan bunga yang tiba di Mapolda Jatim terus bertambah sejak pagi hingga malam. Warna-warni bunga yang dipajang di depan gerbang dan halaman markas besar kepolisian daerah itu seolah menjadi simbol persatuan masyarakat yang menolak tindakan anarkis dan mendukung terciptanya situasi aman serta kondusif di Jawa Timur.

Sejumlah pengirim karangan bunga secara khusus juga menyampaikan apresiasi kepada Kompol Kosmas, salah satu perwira Polda Jatim yang dinilai berani dan tegas dalam mengambil langkah hukum di lapangan. Mereka menyebut, figur-figur kepolisian yang humanis namun berintegritas tinggi sangat dibutuhkan untuk menjaga kepercayaan publik.

“Dukungan moral ini penting, supaya aparat tidak goyah meski ada tekanan. Polisi harus tetap profesional, tidak boleh kalah oleh aksi-aksi anarkis yang bisa merugikan masyarakat luas,” ujar salah seorang perwakilan warga Surabaya yang ikut mengirimkan bunga.

Fenomena banjir karangan bunga di Polda Jatim ini mengingatkan pada berbagai momentum besar sebelumnya, di mana publik menunjukkan solidaritas terhadap institusi kepolisian. Hanya saja, kali ini nuansa dukungannya lebih menekankan pada pesan kedamaian dan penolakan terhadap kekerasan.

Polda Jatim sendiri menyambut positif bentuk dukungan ini. Menurut salah satu pejabat, kehadiran karangan bunga dari masyarakat menjadi bukti bahwa polisi tidak bekerja sendirian. Ada dukungan moral dari banyak pihak yang sama-sama menginginkan Jawa Timur tetap aman dan damai.

“Terima kasih atas semua dukungan yang diberikan. Ini menjadi penyemangat bagi anggota kami untuk tetap bekerja profesional, adil, dan tegas dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat,” ujar seorang perwira yang ditemui di Mapolda Jatim.

Dengan derasnya dukungan dari masyarakat, Polda Jatim menegaskan akan terus melaksanakan tugas secara profesional, menindak tegas aksi anarkis, dan tetap mengedepankan pendekatan humanis demi terciptanya Jawa Timur yang kondusif. (Masbay)

Tinggalkan komentar