SITUBONDO, Infopol.news – Sedikitnya 232 siswa SMAN 1 Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalami gejala keracunan massal berupa diare usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah, Kamis (4/9/2025).
Kasus tersebut terungkap setelah salah satu wali kelas melaporkan adanya sejumlah murid yang mengalami diare secara bersamaan. Dari penelusuran di lapangan, banyak siswa mengeluhkan sakit perut, melilit, dan bolak-balik ke kamar mandi.
“Setelah saya tanyakan, gejalanya sama, yakni perut melilit dan BAB encer. Kami memastikan para siswa mengalami diare,” jelas Dwi Prasetyo Budi, Wakil Kepala Kesiswaan SMAN 1 Panji.
Dari pengecekan lebih lanjut, tercatat 232 siswa mengalami gejala serupa. Siswa dengan kondisi ringan langsung ditangani di UKS, sementara yang kondisinya parah dijemput orang tuanya untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Plt Kepala Sekolah SMAN 1 Panji, Syaiful Bahri, membenarkan kejadian tersebut. Dari total 1.042 siswa, ratusan di antaranya terdata sakit pada hari kejadian. “Tidak menutup kemungkinan ada siswa yang tidak masuk sekolah hari ini juga mengalami gejala serupa. Kami berharap semua segera pulih agar dapat kembali mengikuti pembelajaran,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihak sekolah meminta Satgas MBG untuk meningkatkan pengawasan terhadap dapur umum penyedia makanan, agar kasus serupa tidak terulang.
Sementara itu, Satgas MBG Kabupaten Situbondo langsung melakukan pengecekan ke dapur Sekolah Pusat Pengolahan Gizi (SPPG) Mimbaan, Panji, yang mendistribusikan makanan ke 18 sekolah dengan total 3.394 siswa penerima MBG.
“Dari jumlah tersebut, hanya siswa SMAN 1 Panji yang mengalami keluhan. Di sekolah lain tetap sehat,” kata Mayor Aan Jauhari, salah satu anggota Satgas MBG.
Menurutnya, Satgas berkomitmen menjaga mutu makanan yang disalurkan kepada siswa. “Setiap ada laporan, sekecil apapun, kami langsung respon dengan cepat, transparan, dan berdasarkan uji laboratorium,” tegasnya. (Masbay)