Mojokerto, Infopol.news – Kesedihan mendalam masih menyelimuti keluarga besar Heri Susanto (35), warga Desa Awang-Awang, Mojosari, Mojokerto, yang menjadi korban tabrak lari tragis di Jalan Pahlawan, Mojosari, pada Senin malam, 12 Agustus 2025. Hingga kini, pelaku yang tega melarikan diri tanpa pertanggungjawaban belum juga terungkap.
Heri, seorang karyawan swasta sekaligus ayah penyayang, saat itu mengendarai vespa tua miliknya ketika sebuah kendaraan yang tidak dikenal menabraknya dengan keras. Benturan itu membuat Heri mengalami luka berat. Warga sekitar yang berusaha menolong segera membawanya ke RSUD Prof. Dr. Soekandar, Mojokerto, namun takdir berkata lain—Heri dinyatakan meninggal dunia.
Duka mendalam kini dirasakan sang istri, Rani Purwatiningsih (35), bersama keluarga yang ditinggalkan. Dengan air mata yang belum kering, Rani hanya bisa berharap aparat kepolisian bergerak cepat untuk menangkap pelaku yang telah merenggut nyawa suaminya.
“Kami sekeluarga mohon keadilan. Jangan biarkan pelaku tabrak lari bebas begitu saja. Nyawa suami saya tidak bisa kembali, tapi setidaknya pelaku harus bertanggung jawab di mata hukum,” ucap Rani dengan suara bergetar.
Harapan Keluarga: Polisi Serius Ungkap Kasus
Keluarga menegaskan, saat ini fokus mereka bukan lagi pada urusan administrasi maupun santunan, melainkan pada penegakan hukum. Mereka mendesak kepolisian mengerahkan segala upaya untuk mengungkap identitas pelaku.
“Sudah cukup penderitaan keluarga kami. Jangan sampai pelaku berkeliaran bebas seakan tidak bersalah. Kami percaya aparat bisa bertindak cepat,” tambah salah satu kerabat korban.
Masyarakat Mojokerto Ikut Menyoroti
Tragedi ini juga mendapat perhatian dari masyarakat Mojosari dan sekitarnya. Banyak warga yang menyampaikan rasa simpati sekaligus keprihatinan atas lambatnya proses pengungkapan kasus.
Beberapa tokoh masyarakat bahkan menyerukan agar kepolisian tidak menganggap sepele kasus tabrak lari, karena menyangkut kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
“Kalau pelaku dibiarkan bebas, masyarakat bisa kehilangan rasa aman di jalan. Polisi harus bergerak cepat demi memberikan efek jera bagi siapa saja yang berani melanggar hukum,” ujar seorang warga Mojosari yang ikut melayat ke rumah duka.
Menanti Ketegasan Aparat
Kini, keluarga besar korban bersama masyarakat Mojokerto sama-sama menunggu langkah nyata aparat kepolisian. Mereka berharap tragedi ini menjadi perhatian serius, sehingga tidak ada lagi korban tabrak lari yang dibiarkan tanpa kejelasan hukum.
“Suami saya sudah pergi selamanya. Yang kami butuhkan hanya keadilan,” tutup Rani penuh harap. (Masbay)