Gubernur Khofifah Bawa Kabar Baik: Misi Dagang Tembus Rp1 Triliun

BANDAR LAMPUNG, 7 Agustus 2025 – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung kegiatan Misi Dagang dan Investasi antara Jawa Timur dan Lampung yang berlangsung di Swiss Belhotel, Kota Bandar Lampung, Kamis (7/8).

Kegiatan tersebut mencatat nilai transaksi sebesar Rp1,05 triliun, meningkat signifikan dibandingkan capaian pada 2023 lalu yang sebesar Rp285,52 miliar dari 35 transaksi.

“Misi dagang ini merupakan bentuk kepercayaan dan sinergi antardaerah dalam mendukung produk dalam negeri dan penguatan pasar domestik,” kata Gubernur Khofifah dalam keterangannya.

Produk asal Jawa Timur yang banyak diminati dalam forum dagang tersebut meliputi rokok, kopi, gula merah tebu, seafood, benih tanaman pangan dan hortikultura, ternak sapi, mesin las, hingga rempah-rempah.

Sementara dari pihak Lampung, produk unggulan yang ditawarkan antara lain rajungan kupas, udang, karet, jagung, serta arang batok kelapa.

Khofifah juga menekankan pentingnya konektivitas antarwilayah dan efisiensi logistik sebagai kunci mendukung kelancaran distribusi barang dan peningkatan daya saing produk antarprovinsi.

“Transaksi yang tercatat bukan sekadar angka, tapi merupakan bukti tumbuhnya aktivitas ekonomi antardaerah,” ujarnya.

Ia menambahkan, misi dagang tidak hanya berorientasi pada transaksi ekonomi, tetapi juga menjadi instrumen strategis untuk membangun konektivitas, memperkuat rantai pasok nasional, serta mendorong pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

Catatan Perdagangan Jatim–Lampung

Berdasarkan data tahun 2022, total nilai perdagangan antara Jawa Timur dan Lampung mencapai Rp13,06 triliun. Jawa Timur mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar Rp11,03 triliun terhadap Lampung, yang menunjukkan tingginya permintaan bahan baku dari wilayah Sumatera dan daya saing produk asal Jawa Timur.

Dalam misi dagang kali ini, sepuluh komitmen transaksi terbesar di antaranya:

  1. Perumda Perkebunan Kahyangan Jember menjual kopi ke PT Rempah Alam Nusantara Semesta Lampung senilai Rp180 miliar.
  2. Gapero Surabaya menjual rokok ke Eratel Prima Lampung senilai Rp175 miliar.
  3. Gapero Surabaya menjual rokok ke PT KTBG / TPSM Lampung senilai Rp152,75 miliar.
  4. PT Bumi Menara Internusa Surabaya membeli rajungan kupas dari Yahya Supplier Lampung senilai Rp124,25 miliar.
  5. Poktan Tunas Harapan Kediri menjual gula merah tebu ke CV Rizki Abadi Lampung senilai Rp77,76 miliar.
  6. Riki Utama Mandiri (Rum Seafood) menjual seafood ke Berkah Keluarga Nagaraya Lampung senilai Rp54 miliar.
  7. PT Sapta Karya Megah Jombang menjual DOC & pullet ke PT Sumber Protein Unggul Lampung senilai Rp42,5 miliar.
  8. Perumda Kahyangan membeli karet dari UPPB Maju Mulya Lampung senilai Rp41,25 miliar.
  9. Riki Utama Mandiri membeli udang dan pangasius dari PT Bima Harapan Panca Utama Lampung senilai Rp28,5 miliar.
  10. CV Laris Berkah Surabaya menjual sapi ke PT Indo Prima Beef Lampung senilai Rp27 miliar.

Tanggapan Pemprov Lampung

Gubernur Lampung, Mirzani Djauzal, menyambut baik misi dagang ini dan menyebut Jawa Timur sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi daerah, khususnya di bidang pertanian.

“Jawa Timur telah membangun ekosistem industri yang kuat, termasuk dalam hilirisasi produk pertanian. Kami berharap kerja sama ini turut memperkuat ketahanan pangan dan pasokan bibit unggul di Lampung,” kata Mirzani.

Catatan Misi Dagang Jatim

Sepanjang tahun 2025, Pemprov Jatim telah menyelenggarakan enam kali misi dagang domestik. Sejak 2019, total sebanyak 41 misi dagang antarwilayah telah digelar dengan nilai komitmen transaksi mencapai Rp14,68 triliun. Selain itu, Pemprov Jatim juga melakukan ekspansi misi dagang ke luar negeri seperti Jepang, Malaysia, Arab Saudi, Timor Leste, dan Hong Kong dengan potensi nilai transaksi sekitar Rp1,6 triliun.

Tinggalkan komentar