MALANG, Infopol.news – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Malang menemukan dugaan kecurangan pada beras kemasan yang dijual di pasaran. Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan di Pasar Kepanjen, tim menemukan adanya indikasi beras oplosan dan kemasan dengan berat yang tidak sesuai.
Sidak ini dilakukan menyusul laporan dari masyarakat terkait beredarnya beras oplosan di pasaran, bersamaan dengan tingginya harga beras saat ini. Menurut Ketua Satgas Pangan Polres Malang, AKP Muhammad Nur, sidak tidak hanya menyasar pedagang di pasar, tetapi juga akan diperluas ke pengusaha beras kemasan.
“Kegiatan sidak ini menindaklanjuti pengaduan masyarakat. Dari hasil sementara, ada indikasi beras kemasan oplosan dan beratnya kurang dari ukuran semestinya,” terang M. Nur.
Untuk membuktikan dugaan tersebut, tim Satgas Pangan telah membeli beberapa sampel beras, termasuk kemasan 5 kg yang beratnya kurang dan diduga dioplos. Sampel ini akan diuji lebih lanjut di laboratorium milik Bulog.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi, mengungkapkan bahwa ada 26 merek beras kemasan di Kabupaten Malang yang terindikasi oplosan. Dalam sidak tersebut, DKP menemukan indikasi beras oplosan dari salah satu grosir. Merek yang dicurigai oplosan adalah Mak Yuss, sementara merek Lahap ditemukan memiliki berat yang kurang dari seharusnya.
Menanggapi temuan ini, DKP juga melakukan edukasi kepada masyarakat dan akan mendatangi sejumlah pengusaha beras di wilayah Pakisaji dan Bululawang untuk pengecekan.
Saiful, pemilik Star Grosir, salah satu tempat yang disidak, mengaku tidak mengetahui adanya kecurangan. Ia mengatakan, “Bagi kami penjual tidak ada masalah. Kemungkinan yang merasa dirugikan adalah konsumen, karena membeli dengan harga premium tapi isinya oplosan.”
Saat ini, pihak Satgas Pangan masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan dugaan kecurangan pada beras yang ditemukan. “Kami akan informasikan lebih lanjut setelah hasilnya keluar,” tutup M. Nur. (Masbay)