Tersangka Pembunuhan di Pasuruan Terinspirasi Film Action, Sakit Hati dan Utang Jadi Motif

SURABAYA, infopol.news – Muhammad Fawaid (27), pelaku pembunuhan sadis terhadap tantenya sendiri, Mirzah (63), di Pasuruan, terungkap terinspirasi dari film action dalam merencanakan dan menjalankan aksinya. Fawaid, seorang alumni fakultas manajemen di perguruan tinggi swasta, tega menusuk perut dan menggorok leher korban hingga meninggal dunia.

Motif pembunuhan tersebut dipicu rasa sakit hati karena sering disindir tidak bekerja meski sudah bergelar sarjana. Selain itu, Fawaid juga diduga mengincar harta benda korban untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Informasi dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa tersangka dikenal sebagai penghobi dunia malam dan aktif sebagai disc jockey (DJ), meskipun sudah berkeluarga namun belum memiliki pekerjaan tetap.

“Dia memang suka hiburan malam dan gaya hidupnya yang membuatnya gelap mata. Motif pembunuhan adalah untuk mendapatkan uang secara cepat,” ungkap Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur, Rabu (16/7).

Selain itu, Fawaid diketahui memiliki sejumlah utang, baik utang offline maupun pinjaman online (pinjol). Ia juga mengakui gemar berjudi secara daring.

Menurut keterangan polisi, tersangka sangat hobi menonton film action. Dari informasi yang diperoleh, seluruh proses perencanaan dan pelaksanaan pembunuhan dipengaruhi oleh adegan-adegan dari film tersebut.

“Fawaid bahkan sempat hadir saat proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ia memberikan keterangan yang mengalihkan perhatian penyidik kepada sosok lain yang menurutnya adalah pelaku utama,” kata AKBP Jumhur.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan intensif atas kasus perampokan dan pembunuhan yang terjadi di Dusun Tempel, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Pelaku berhasil ditangkap saat bersembunyi di rumahnya sekitar pukul 19.00 WIB.

Fawaid adalah keponakan korban dan merupakan orang dekat korban yang tinggal di lingkungan yang sama.

Kasus ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian mengingat aksi keji yang dilakukan oleh pelaku terhadap keluarganya sendiri dengan motif ekonomi dan pengaruh gaya hidup.

Tinggalkan komentar