3 Anggota Polri Meregang Nyawa Terkait Judi Sabung Ayam. Panglima TNI dan Kasad Wajib Tanggung Jawab, Harus Ada Tersangka.
Lampung, Infopol.news – Istri dan keluarga tiga anggota polisi yang tewas ditembak oknum TNI di Kabupaten Way Kanan, Lampung, meminta pendampingan kepada pengacara kondang, Hotman Paris, dilansir dari Kompas. Dalam sejumlah video yang diunggah Hotman di akun Instagram-nya, keluarga korban meminta didampingi karena kasus itu jalan di tempat.
Keluarga korban tersebut adalah Sasmiatun, istri AKP (anumerta) Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin; Wiyuda Yuweni, istri Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto; dan Suryalina, ibu Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta. Dalam video itu, Sasmiatun mengatakan dia memohon bantuan dari tim Hotman Paris agar dapat mengawal kasus penembakan suaminya.
“Sampai kami mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya karena sampai saat ini pelaku yang sudah jelas mengakui perbuatannya belum juga ditetapkan sebagai tersangka,” katanya. Dalam video lain, Hotman Paris mengaku keluarga korban sudah mengadu permasalahan hukum ini kepadanya. “Keluarga korban telah menghubungi Hotman 911, mempertanyakan kenapa sampai saat ini oknum TNI yang melakukan penembakan belum ditetapkan menjadi tersangka,” katanya.
Hotman juga mengatakan berlarut-larutnya penetapan tersangka itu karena isu setoran judi sabung ayam. “Ada gosip bahwa katanya ada oknum TNI yang sengaja menunda-nunda penetapan tersangka tersebut dengan mengalihkan ke isu adanya setoran-setoran judi sabung ayam ke oknum Polsek dan ke oknum Koramil.
Itu kan hal terpisah, itu tidak bisa dipakai sebagai alasan untuk menunda penetapan tersangka,” katanya. “Perintahkan fokus ke arah tindak pidana penembakan. Kalau ada setoran-setoran uang sebelumnya, itu perkara terpisah,” ucapnya. “Jadi, tolong fokus tindak pidana penembakan dan segera ditetapkan tersangka karena oknum TNI yang melakukan penembakan telah mengakui perbuatannya,” tuturnya.
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan, kasus pembunuhan itu seharusnya dapat dengan mudah diungkap oleh aparat karena ada banyak saksi yang mungkin mengetahui peristiwa itu. “Ini sederhana kok, pasti banyak saksi kok, begitu gitu lho.
Kita mendorong semua pihak yang terlibat dalam joint investigation segera tentukan tersangkanya,” ujar Habiburokhman di Gedung DPR RI, Senin (24/3/2025).
“Hati nurani kita di mana sih, ada orang mati belum ada tersangka sudah berapa hari gitu lho, ya,” kata dia melanjutkan.