Tugas Bea Cukai Dikebiri Oknum APH, Produksi Rokok Ilegal di Jawa Timur Marak

  • Kamis, 18-Mei-2023 (20:02) HukRim supereditor

    SURABAYA || Infopol.news - Produksi rokok tanpa cukai alias rokok ilegal di Jawa Timur semakin merajalela. Keberadaannya tentu merugikan keuangan negara karena pajak yang semestinya mengalir ke kas negara, menguap begitu saja. Maraknya produksi rokok polosan (istilah rokok tanpa cukai) di Jawa Timur sejatinya bukan karena Bea Cukai kebobolan dalam pengawasan maupun penindakan.

    Namun lebih dikarenakan adanya dugaan keterlibatan oknum Aparat Penegak Hukum (APH) membekingi praktik pembuatan rokok ilegal tersebut. Sehingga otomatis mengebiri upaya kepabean saat melakukan penertiban. Belakangan seorang oknum APH berinisial AKP DK, disebut-sebut sebagai beking kegiatan produksi rokok ilegal di Jawa Timur.

    Kabar keterlibatan AKP DK itu dibenarkan oleh rekannya yang sama-sama bertugas di Polda Jatim, sebut saja R. Dalam obrolannya, R membenarkan bila AKP DK acapkali berada di belakang aktivitas produksi rokok ilegal yang pabriknya banyak tersebar di wilayah Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan. Rokok-rokok polosan itu kemudian banyak diedarkan ke luar Pulau Jawa.

    R bilang, ketika petugas bea cukai yang biasa disebut 'polisi mbako' hendak menindak perusahaan pembuatan rokok polosan. AKP DK tak segan-segan tampil sebagai mediator untuk mengebiri kewenangan petugas.

    Begitu pula ketika polisi hendak mengungkap sindikat ini, AKP DK lagi-lagi memasang badan.

    "Kalau ada Opsnal yang mau menangkap pemilik pabrik (rokok polosan) nyalinya langsung kendor karena yang maju dia (AKP DK)," ujar R.

    Bahkan menurut R, AKP DK tidak hanya sebagai beking pabrik rokok polosan. Namun lebih dari itu, yakni terlibat langsung sebagai pemilik pabrik. Benar saja, omzet pabrik mencapai Rp. 180 juta per hari telah menjadikan AKP DK salah satu anggota kepolisian yang memiliki harta kekayaan pribadi bernilai fantastis.

    Dalam aksinya, AKP DK dikatakan R juga tidak sendiri. Ada beberapa oknum Korps Bhayangkara turut terlibat menjalankan bisnis ilegal tersebut. Terpisah, ketika awak media berupaya mengkonfirmasi kabar ini kepada yang bersangkutan. Justru AKP DK mengalihkan ke rekannya AKBP SN untuk menindaklanjuti pertanyaan wartawan. (Bay)

Share This :

Copyright © 2020 CV. Natusi